Penting untuk diketahui orang yang senantiasa membaca al-Qur’an,
kelak pada hari kiamat akan mendapat pertolongan yaitu, al-Qur’an akan datang
memberikan syafaat kepada pemiliknya. Siapakah itu? yaitu orang yang berpegang
teguh dengan petunjuknya, melaksanakan perintah-perintah yang ada di dalamnya
serta meninggalkan apa yang dilarangnya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu
Ummah Radhiyallahu’anhu, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah
Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang
pada hari kiamat sebagai syafaat bagi para pembacanya’.” (H.R Muslim, 804).
Sebaik-baik orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya kepada manusia seperti
halnya ia digabungkan dengan sebagaian derajat kenabian, dan ia termasuk dalam
barisan para shiddiqin yang melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak
hamba-Nya.
Perbedaan yang mendasar
antara orang Mukmin dan orang munafik apabila membaca al-Quran yaitu, apabila
orang Mukmin membaca al-Quran maka akan diserupakan dengan buah utrujah karena
buah tersebut memiliki beberapa karakteristik, antara lain sedap jika dipandang
mata, apabila dimakan rasanya enak, dan apabila disentuh terasa lembut.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah SAW
bersabda, ‘perumpamaan orang Mukmin
yang membaca al-Qur’an seperti buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak.
Perumpamaan orang Mukmin yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah kurma, tidak
berbau, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca
al-Qur’an seperti buah raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit dan
perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah hanzalah,
tidak berbau dan rasanya pahit’. (H.R
Al-Bukhari [7560], Muslim [797], Abu Dawud [4829], dan At-Tirmidzi [2869] ).
Penjelasan bagi seorang
Mukmin yang yang tidak membaca al-Qur’an dalam hadits di atas akan diserupakan
dengan buah kurma karena keimanan yang ada pada dirinya, seperti kandungan rasa
manis dalam kurma. Bagaimana dengan orang munafik, adapun orang munafik dalam
hadits di atas diserupakan dengan raihanah karena perbuatan membaca
al-Qur’an merupakan sebuah kebaikan, sedangkan disisi lain ia jelek dalam
beramal. Akan tetapi nasip seorang munafik yang tidak membaca al-Qur’an oleh
Allah akan diserupakan dengan hanzhalah, yaitu sejenis pohon yang sangat
buruk yang buahnya tidak memiliki bau dan rasanyapun sangat pahit. Adapun dalam
penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin dan penjelasannya. Al-Hafizh
berkata, “Di dalam hadits ini terdapat keutamaan pembawa al-Qur’an. Dibuatnya
permisalan tersebut bertujuan untuk memudahkan pemahaman. Dan yang dimaksud
dengan membaca al-Quran adalah mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya”.
Sedangkan pahala bagi orang yang membaca al-Qur’an yaitu, setiap
hurufnya akan diberikan sepuluh kebaikan. Sebagaimana yang diriwayatkan dari
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu’anhu, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu’alaihi
wasallam bersabda, ‘barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah
(al-Qur’an), maka baginya satu pahala kebaikan. Dan satu pahala kebaikan akan
dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan, Alif Lam Mim itu
satu huruf. Akan tetapi, Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.”
(H.R At-Tirmidzi [2912] dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih
Al-Jami’ [6469]. Adapun yang orang yang menguasai bacaanya dengan sempurna,
maka baginya dua puluh kebaikan. Sebagaimana Al Baihaqi meriwayatkan hadits
dari Ibnu Umar, “Barang siapa membaca al-Qur’an dengan fasih, maka dari
setiap huruf yang dibacanya akan diberikan dua puluh kebaikan, dan barang siapa membacanya kurang
fasih, maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan dari setiap huruf.”
Bagaimana dengan penelitian ilmiah mengenai pengaruh bacaan
al-Qur’an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya. Tidak ada lagi bacaan yang
dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada
seseorang kecuali membaca al-Quran. Menurut Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya
yang panjang dan serius di klinik besar Florida Amerika Serikat, berhasil
membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an seorang muslim
dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Sealin itu dapat
menurunkan depresi, kesedian, memperoleh ketenagan jiwa, dan dapat menangkal berbagai
macam penyakit. Selain itu penelitian ini ditunjang dengan bantuan peralatan
elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan
otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan
ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Sedangkan menurut Muhammad Yusuf bin Abdurrahman dalam bukunya
Keajaiban Sains, Ada Kemahakuasaan Allah Dalam Segala Hal. Seorang ilmuwan dari
Italia, Edward George berkata, “Saya sudah mengkaji dengan sangat teliti
agama-agama terdahulu dan agama modern dewasa ini. Kesimpulannya adalah bahwa
Islam agama langit yang benar. Kitab suci ini mencakup kebutuhan materi dan
immaterial bagi manusia. Agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga
rohani agar tetap sehat.
Dalam penelitian lain yang disampaikan dalam konferensi kedokteran
Islam amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan al-Qur’an terbukti mampu
mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarnya. Kesimpulan
hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang
dipublikasikan di Universitas Bostom. Dimana objek penelitiannya 5 orang
sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama
sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang
akan diperdengarkan adalah lantunan ayat suci al-Quran. Penelitian ini
dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi menjadi 2 sesi, yakni membacakan
al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab bukan dari al-Qur’an.
Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan
bacaan al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan
bahasa Arab bukan dari al-Qur’an.
Al-Quran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam seminar konseling
dan psikoterap i Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiaanya, bayi
yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an dari tape
recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh
suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita miliki al-Quran.
Karena selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaanya pun memberikan pengaruh
yang positif bagi kebutuhan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik
klasik dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional
(EQ) seseorang. Maka bacaan al-Quran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan
EQ, bacaan al-Quran juga dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Sebagimana
dalam firmanya “Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan
diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-A’raf: 204).
Selain itu untuk mendapatkan derajat yang tinggi di surga nanti
maka kita harus menghayati bacaan al-Quran dengan tartil agar dapat mencapai
kedudukan sesuai kadar amal yang kita lakukan. Sebagiamana riwayat dari
Abdullah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam
bersabda, “Dikatakan kepada pembaca al-Quran, ‘Bacalah dan naiklah, serta
bacalah dengan tartil (pelan-pelan dan memperhatikan tajwidnya), sebagaimana
engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya kedudukanmu sebagaimana
akhir ayat yang engkau baca.” (H.R Ahmad [2/192], Abu Dawud [1664],
At-Tirmidzi [2915], dan dishahihkan oleh syaikh dalam shahih Al Jami’ [8122].
Dengan memahami tentang keutamaan dan manfaat membaca al-Qur’an di
atas, semoga kita dapat terinspirasi dan bersemangat dalam menjaga rutinitas
kita dalam membaca al-Qur’an. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati kita semua
dengan wasilah al-Qur’an yang kita baca. Karena kita tau bahwa al-Qur’an adalah
kitab suci yang Allah turunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam. Sebagai pedoman hidup untuk para hambanya
yang bertakwa. Dia adalah cahaya dalam kehidupan dan akan menjadi cahaya pada
hari kiamat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar