Rabu, 29 April 2020

Keutamaan Membaca al-Qur’an dan Dampaknya Bagi Kecerdasan


Penting untuk diketahui orang yang senantiasa membaca al-Qur’an, kelak pada hari kiamat akan mendapat pertolongan yaitu, al-Qur’an akan datang memberikan syafaat kepada pemiliknya. Siapakah itu? yaitu orang yang berpegang teguh dengan petunjuknya, melaksanakan perintah-perintah yang ada di dalamnya serta meninggalkan apa yang dilarangnya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Ummah Radhiyallahu’anhu, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi para pembacanya’.” (H.R Muslim, 804). Sebaik-baik orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya kepada manusia seperti halnya ia digabungkan dengan sebagaian derajat kenabian, dan ia termasuk dalam barisan para shiddiqin yang melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya.
 Perbedaan yang mendasar antara orang Mukmin dan orang munafik apabila membaca al-Quran yaitu, apabila orang Mukmin membaca al-Quran maka akan diserupakan dengan buah utrujah karena buah tersebut memiliki beberapa karakteristik, antara lain sedap jika dipandang mata, apabila dimakan rasanya enak, dan apabila disentuh terasa lembut. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah SAW bersabda, ‘perumpamaan orang  Mukmin yang membaca al-Qur’an seperti buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang Mukmin yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah kurma, tidak berbau, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an seperti buah raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit’.  (H.R Al-Bukhari [7560], Muslim [797], Abu Dawud [4829], dan At-Tirmidzi [2869] ).
 Penjelasan bagi seorang Mukmin yang yang tidak membaca al-Qur’an dalam hadits di atas akan diserupakan dengan buah kurma karena keimanan yang ada pada dirinya, seperti kandungan rasa manis dalam kurma. Bagaimana dengan orang munafik, adapun orang munafik dalam hadits di atas diserupakan dengan raihanah karena perbuatan membaca al-Qur’an merupakan sebuah kebaikan, sedangkan disisi lain ia jelek dalam beramal. Akan tetapi nasip seorang munafik yang tidak membaca al-Qur’an oleh Allah akan diserupakan dengan hanzhalah, yaitu sejenis pohon yang sangat buruk yang buahnya tidak memiliki bau dan rasanyapun sangat pahit. Adapun dalam penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin dan penjelasannya. Al-Hafizh berkata, “Di dalam hadits ini terdapat keutamaan pembawa al-Qur’an. Dibuatnya permisalan tersebut bertujuan untuk memudahkan pemahaman. Dan yang dimaksud dengan membaca al-Quran adalah mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya”.
Sedangkan pahala bagi orang yang membaca al-Qur’an yaitu, setiap hurufnya akan diberikan sepuluh kebaikan. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu’anhu, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah (al-Qur’an), maka baginya satu pahala kebaikan. Dan satu pahala kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan, Alif Lam Mim itu satu huruf. Akan tetapi, Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (H.R At-Tirmidzi [2912] dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ [6469]. Adapun yang orang yang menguasai bacaanya dengan sempurna, maka baginya dua puluh kebaikan. Sebagaimana Al Baihaqi meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, “Barang siapa membaca al-Qur’an dengan fasih, maka dari setiap huruf yang dibacanya akan diberikan dua puluh  kebaikan, dan barang siapa membacanya kurang fasih, maka ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan dari setiap huruf.”
Bagaimana dengan penelitian ilmiah mengenai pengaruh bacaan al-Qur’an pada syaraf, otak dan organ tubuh lainnya. Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca al-Quran. Menurut Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an seorang muslim dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Sealin itu dapat menurunkan depresi, kesedian, memperoleh ketenagan jiwa, dan dapat menangkal berbagai macam penyakit. Selain itu penelitian ini ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Sedangkan menurut Muhammad Yusuf bin Abdurrahman dalam bukunya Keajaiban Sains, Ada Kemahakuasaan Allah Dalam Segala Hal. Seorang ilmuwan dari Italia, Edward George berkata, “Saya sudah mengkaji dengan sangat teliti agama-agama terdahulu dan agama modern dewasa ini. Kesimpulannya adalah bahwa Islam agama langit yang benar. Kitab suci ini mencakup kebutuhan materi dan immaterial bagi manusia. Agama ini membentuk akhlak yang baik dan menjaga rohani agar tetap sehat.
Dalam penelitian lain yang disampaikan dalam konferensi kedokteran Islam amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarnya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan di Universitas Bostom. Dimana objek penelitiannya 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkan adalah lantunan ayat suci al-Quran. Penelitian ini dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi menjadi 2 sesi, yakni membacakan al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab bukan dari al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab bukan dari al-Qur’an.
Al-Quran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam seminar konseling dan psikoterap i Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiaanya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita miliki al-Quran. Karena selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaanya pun memberikan pengaruh yang positif bagi kebutuhan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) seseorang. Maka bacaan al-Quran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan al-Quran juga dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Sebagimana dalam firmanya “Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-A’raf: 204).
Selain itu untuk mendapatkan derajat yang tinggi di surga nanti maka kita harus menghayati bacaan al-Quran dengan tartil agar dapat mencapai kedudukan sesuai kadar amal yang kita lakukan. Sebagiamana riwayat dari Abdullah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Dikatakan kepada pembaca al-Quran, ‘Bacalah dan naiklah, serta bacalah dengan tartil (pelan-pelan dan memperhatikan tajwidnya), sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya kedudukanmu sebagaimana akhir ayat yang engkau baca.” (H.R Ahmad [2/192], Abu Dawud [1664], At-Tirmidzi [2915], dan dishahihkan oleh syaikh dalam shahih Al Jami’ [8122].
Dengan memahami tentang keutamaan dan manfaat membaca al-Qur’an di atas, semoga kita dapat terinspirasi dan bersemangat dalam menjaga rutinitas kita dalam membaca al-Qur’an. Semoga Allah SWT senantiasa merahmati kita semua dengan wasilah al-Qur’an yang kita baca. Karena kita tau bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang Allah turunkan melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam. Sebagai pedoman hidup untuk para hambanya yang bertakwa. Dia adalah cahaya dalam kehidupan dan akan menjadi cahaya pada hari kiamat nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERBURU MALAM SERIBU BULAN

LAILATUL QADR merupakan malam yang digambarkan dalam al-Quran memiliki keistimewaan yang lebih utama dari malam seribu bulan. Lailatul qad...

Daftar Populer